nusakini.com-- Efisiensi birokrasi merupakan salah satu quickwins di dalam program reformasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah mengeluarkan instruksi Menkeu untuk mencanangkan gerakan efisiensi di lingkungan Kemenkeu. Menurutnya, jika Kemenkeu dapat menghemat 10 persen dari anggarannya, maka penghematan tersebut senilai dengan 626.666 siswa SD yang mendapatkan Kartu Indonesia Pintar, atau 2.820 rehabilitasi ruang kelas. 

• BI Pertahankan BI 7-Day reverse Repo Rate Tetap Diangka 3,50%
• Resmi Diluncurkan, Ini Format Baru NPWP
• KSSK Terus Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Sistem Keuangan
• Ini Komitmen Pemerintah Percepat Ekspor Produk Sawit
• LPEI Kenalkan Produk Mitra Binaan pada Pameran Road to G20 Bali

"Kita telah melaksanakan reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan dalam satu dasawarsa ini dan ini telah membawa berbagai perubahan yang positif bagi kinerja Kementerian Keuangan namun kita tidak boleh berpuas diri karena kita mampu untuk terus memperbaiki diri," katanya dalam video-nya di website Kemenkeu yang dilansir pada Selasa (6/6). 

Pengelola keuangan negara harusnya dapat menerapkan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi, dan menjadi contoh dalam menginterpretasikan prinsip tersebut tidak hanya di Kemenkeu namun juga keuangan negara. "Coba kita bayangkan dengan yang kita anggap kecil dan sepele, namun dia merupakan arti yang luar biasa bagi rakyat kita," tegasnya. 

Oleh karena itu, ia berharap seluruh pegawai di lingkungan Kemenkeu dapat mulai berhemat, tanpa mengurangi produktifitasnya. Salah satu caranya adala dengan penggunaan teknologi. "Dengan menggunakan teknologi, misalnya, rapat bersama bisa dilakukan antar daerah dan pusat tanpa harus melakukan perjalanan dinas, tapi menggunakan teknologi," kata Menkeu. (p/ab)